Evapotranspirasi
Evapotranspirasi adalah gabungan evaporasi dan transpirasi tumbuhan yang hidup di permukaan bumi. Air yang diuapkan oleh tanaman dilepas ke atmosfer. Evaporasi merupakan pergerakan air ke udara dari berbagai sumber seperti tanah, atap, dan badan air. Transpirasi merupakan pergerakan air di dalam tumbuhan yang hilang melalui stomata akibat diuapkan oleh daun. Evapotranspirasi adalah bagian terpenting dalam siklus air.
penggabungan evapotranspirasi diambil dari dua pengertian yaitu :
1. evaporasi
penguapan yang terjadi pada permukaan tanah dan air yang diakibatkan oleh pemanasan lingkungan. atau penguapan yang terjadi penguapan
yang terjadi dari permukaan air (seperti laut, danau, dan sungai), permukaan
tanah (genangan air di atas tanah dan penguapan dari permukaan air tanah yang
dekat dengan permukaan tanah), dan permukaan tanaman (intersepsi).
intersepsi adalah penguapan
yang berasal dari air hujan yang berada pada permukaan daun, ranting, dan
batang tanaman.
2. Transpirasi
Proses hilangnya air dalam bentuk uap air dari jaringan hidup tanaman yang terletak di atas permukaan tanah melewati stomata, lubang kutikula, dan lentisel . Berlangsung
pada jaringan hidup dan dipengaruhi oleh fisiologi tanaman dan penguapan
terjadi melalui sel stomata pada
berikut adalah tabel perbandingan perbedaaan evaporasi dan transpirasi :
Evaporasi
|
Transpirasi
|
1. Proses
fisiologis atau fisika yang
termodifikasi
|
1.
Proses fisika murni
|
2. Diatur
bukaan stomata
|
2. Tidak
diatur bukaan stomata
|
3. Diatur
beberapa macam tekanan
|
3. Tidak
diatur dalam tekanan
|
4. Terjadi
dijaringan hidup
|
4. Tidak
terjadi dijaringan hidup
|
5. Permukaan
sel basah
|
5. Permukaan
yang menjalankannya menjadi kering
|
Pada dasarnya transpirasi tergantung pada status air tanaman
dan ditentukan juga oleh kesetimbangan antara kehilangan air ke atmosfer dan penyerapan air tanah
Gaya
penggerak transpirasi adalah adanya perbedaan tekanan uap antara di dalam daun dan yang ada di atmosfer
Keragaman laju transpirasi dalam satu tanaman disebabkan adanya perbedaan distribusi radiasi dalam tanaman tersebut ( Wenkert, 1983)
Peranan transpirrasi
- Pengangkutan air ke daun dan difusi air antar sel
- Penyerapan dan pengangkutan air, hara
- Pengangkutan asimilat
- Membuang kelebihan air
- Pengaturan bukaan stomata
- Mempertahankan suhu daun
faktor yang mempengaruhi laju transpirasi
a. faktor lingkungan .kelembaban udara
- 1. suhu
- 2. kecepatan angin
- 3. cahaya
- 4. tekanan udara
- 5. ketersediaan air tanah
- 6. debu
b. faktor tanaman
1. stomata: jumlah per satuan luas, letak stomata (permukaan bawah atau atas daun, timbul/tenggelam), waktu bukaan stomata
2. daun: berbulu/tidak, warna daun(kandungan klorofil daun), posisinya menghadap matahari secara langsung atau tidak
Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan ET :
- Iklim mikro : radiasi netto, suhu, kelembaban, dan angin
- Tanaman : jenis tanaman, derajat penutupannya, struktur tanaman, stadia perkembangan sampai masak, keteraturan dan banyaknya stomata, serta mekanisme membuka dan menutupnya stomata tanaman
- Tanah : jenis tanah, kondisi tanah, aerasi tanah, potensial air tanah, dan kecepatan air tanah bergerak menuju akar tanaman
Jenis - jenis Evapotranspirasi
A. Evapotranspirasi potensial
Evapotranspirasi potensial adalah
yang mungkin terjadi pada kondisi air yang tersedia berlebihan. Faktor penting
yang mempengaruhi evapotranspirasi potensial adalah tersedianya air yang cukup
banyak.
Evapotranspirasi potensial terjadi
jika:
1.
Evapotranspirasi pada suatu daerah
sempit di tengah-tengah daerah yang luas, tidak terpisah, seluruh permukaan
tertutup vegetasi yang seragam.
2.
Dalam kondisi kelembaban tanah tidak
terbatas. Dari batasan di atas ada dua persyaratan apabila kedua persyaratan
tersebut dikombinasikan maka batasan akan memberikan gambaran kehilangan air
(evapotranspirasi) dari suatu plot di tengah-tengah hutan rimba belantara yang
basah dibawah pengaruh meteorologis, energi radiasi, kecepatan angin, suhu,
kelembaban udara dan variabel iklim lainnya. Kenyataan konsep evapotranspirasi
potensial bervariasi karena konsep tersebut abstrak. Ada versi lain yang
beranggapan bahwa evapotranspirasi potensial adalah evapotranspirasi yang
terjadi dalam kondisi kelembaban permukaan tidak terbatas (basah) berlangsung
pada cuaca setempat, dan kondisi permukaan setempat. Versi ini tidak
memperhatikan persyaratan pertama yaitu luas daerah. Harga evapotranspirasi
potensial tidak melebihi harga evapotranspirasi permukaan air terbuka.
B. Evapotranspirasi Aktual
Jika dalam evapotranspirasi
potensial air yang tersedia dari yang diperlukan oleh tanaman selama proses
transpirasi berlebihan, maka dalam evapotranspirasi aktual ini jumlah air tidak
berlebihan atau terbatas. Jadi evapotranspirasi aktual adalah evapotranspirasi
yang terjadi pada kondisi air yang tersedia terbatas. Evapotranspirasi aktual
dipengaruhi oleh proporsi permukaan luar yang tidak tertutupi tumbuhan hijau (exposed
surface) pada musim kemarau. Besarnya exposed surface (m)
untuk tiap daerah berbeda – beda.
C. Evaporasi standar
ETO adalah evaporasi pada suatu
permukaan standar yang dapat diperoleh dari lahan dengan lahan tajuk penuh oleh
rerumputan hijau yang ditanam pada lahan subur berkadar air tanah cukup tinggi
antara 8-15 cm.
D. Evapotranspirasi tanaman
ETC pada kondisi standar
adalah ET dari suatu lahan luas dengan tanaman sehat berkecukupan hara dan
bebas hama penyakit, yang ditanam pada kondisi air tanah optimum dan mencapai
produksi penuh di bawah keadaan suatu iklm tertentu. Nilai ETc berubah-ubah menurut
umur atau fase perkembangan tanaman.
Evapotransiprasi dalam bidang pertanian dapat disebut
sebagai ET. ET merupakan kebutuhan air pada tanaman. Kebutuhan air pada tanaman
dapat didefinisikan sebagai jumlah air yang diperlukan untuk memenuhi kehilangan
air melalui evapotranspirasi (ET) dari tanaman yang sehat, tumbuh pada sebidang
lahan yang luas dengan kondisi tanah yang tidak mempunyai kendala (kendala
lengas tanah dan kesuburan tanah) dan mencapai potensi produksi penuh pada
kondisi lingkungan tumbuh tertentu.
Kebutuhan air tanaman (ET) dapat dikukur melalui
perkalian antara koefisien evapotranspirasi tumbuhan dengan nilai
evapotranspirasi standar. Terdapat beberapa metode yang digunakan dalam
menentukan ET tanaman.
Dengan mengetahui nilai Evaporasi atau kebutuhan air yang hilang pada tanaman,
maka pihak yang terkait dengan pertanian dapat mengetahui metode dan saat yang
tepat untuk melakukan pengairan. Hal tersebut perlu dilakukan dikarenakan air
merupakan komponen yang sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan
tanaman.